1.000 Pohon Ditanam di Situ Ciburuy, Kelak Objek Wisata Ini Hijau dan Rindang

BANDUNG BARAT, iNews.id - Sebanyak 1.000 bibit pohon di tanam di sekitar Situ Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (20/8/2022). Kelak, objek wisata ini akan menjelma menjadi kawasan hijau rindang, bersih, dan nyaman bagi wisatawan.

Penamaman 1.000 pohon tersebut diinisiasi oleh DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jabar dan Peduli Lingkungan Jawa Barat (Pelija).

Baca Juga

Memang Arsitek Andal, Ridwan Kamil Lukis Sketsa Situ Ciburuy Dalam 3 Menit

"Melalui kolaborasi kemerdekaan pemuda Jabar Juara, momen peringatan HUT ke-77 RI dan Provinsi Jawa Barat ini ingin kami isi dengan program penyelamatan lingkungan," kata Ketua DPD KNPI Jabar Ridwansyah Yusuf Achmad.

Menurut Ridwansyah Yusuf Achmad, objek wisata Situ Ciburuy yang baru diresmikan Gubernur Jawa Bara Ridwan Kamil harus dipromosikan agar wisatawan berdatangan. Sebagai organisasi kepemudaan KNPI siap menjaga kebersihannya melalui gerakan pengut sampah, dan penghijuan.

Baca Juga

Ridwan Kamil Resmikan Revitalisasi Situ Ciburuy Jadi Rest Area Non-Tol bagi Pelancong

Sehingga, pascapandemi Covid-19, ujar Ridwansyah Yusuf Achmad, sektor wisata bisa kembali bangkit. Efek domino bagi perekonomian masyarakat juga bisa tumbuh dan pendapatan daerah meningkat. "Melalui semangat nasionalisme dan gotong royong, pascapandemi kami ingin membawa kebahagiaan bagi masyarakat Ciburuy," ujarnya.

Baca Juga

5 Industri yang Cemari Situ Ciburuy Tak Disanksi, hanya Diminta Perbaiki Pengolahan Limbah

Sementara itu, Ujang Fahpulwaton, perwakilan Pelija, mengatakan, telah melakukan gerakan penanaman pohon di berbagai daerah. Selain di tempat wisata, juga di lahan-lahan kritis yang rawan terjadi bencana. Itu sebagai upaya Pelija berkontribusi membantu pemerintah dalam penyelamatan lingkungan.

"Kami ingin berkegiatan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, karena pohon yang kami tanam adalah jenis yang bisa memperkuat kontur tanah seperti pohon asem jawa," kata Ujang Fahpulwaton.