10 Kuliner Legendaris Bandung, Nomor 7 Pernah Dikunjungi Presiden RI Pertama
Mencicipi kuliner legendaris Bandung seklanjutnya, yaitu Warung Nasi Bu Eha. Tempat makan yang melegenda ini menjajakan menu makanan murah. Berdiri sejak 1947, warung ini termasuk tempat makan yang spesial karena pernah dikunjungi oleh presiden pertama Indonesia.
Di sini kamu bisa menikmati hidangan khas rumahan yang kamu pilih sendiri. Beberapa menu andalannya seperti urap, pepes ikan, gepuk daging, dan masih banyak lagi.
Kalau ingin mencoba menu rumahan yang legendaris di Warung Nasi Bu Eha, kamu bisa datang ke Pasar Cihapit. Walaupun berada di dalam pasar, kebersihan warung makan ini selalu terjaga.
Buat kamu yang mengaku pecinta makanan Sunda khususnya lotek, pastikan untuk tidak melewatkan kuliner legendaris Bandung yang satu ini. Lotek Kalipah Apo 42 merupakan warung lotek yang sudah ada sejak 1953.
Kuliner legendaris Bandung ini tidak pernah sepi pengunjung, terutama saat jam makan siang. Kelezatan saus kacangnya yang khas masih terjaga keautentikannya. Lokasinya di Jalan Kalipah Apo 42, Astanaanyar, Bandung.
Bagi kamu pecinta mi, jangan lewatkan kuliner legendaris Bandung yang satu ini. Toko You merupakan rumah makan yang khusus menyajikan hidangan khas Tionghoa dan beberapa menu Nusantara.
Toko You sudah konon kabarnya mulai beroperasi sejak kemerdekaan Indonesia, tepatnya sekitar tahun 1947. Meski pengelola tempat makan ini sudah berpindah-pindah tangan, cita rasa setiap terjaga sampai sekarang. Lokasinya di Jalan Hasanudin 12, Lebakgede, Coblong, Bandung.

Terakhir kuliner legendari Bandung Mi Kocok Kebon Jukut. Kekhasan hidangan ini dalam hal cara memasak. Pengolahan makanan menggunakan tungku arang sehingga membuat rasa kaldu yang dihasilkan menjadi sangat aromatik dan nikmat, potongan kikilnya yang mpuk sangat sempurna dipadukan dengan mi kenyal serta sayur tauge yang segar, mi kocok ini terletak di kawasan Ruko Kebon Jukut di sekitar toko kue legendaris khas Bandung Kartika Sari.
Itulah kuliner legendaris Bandung yang patut dicoba. Kemudian rasakan sensasinya.
Editor: Asep Supiandi