Kabid P2P Dinkes Jabar menuturkan, Kota Depok yang tergolong kota metropolitan, kasus positif sifilis yang ditemukan sedikit dibandingkan Kota Bandung. "Depok dari 10.713 orang yang diperiksa hanya 3, Bekasi dari 8.548 itu 53. Kalau masalah tergolong kecil atau besar itu tergantung jumlah responden yang kami periksa," tutur dia.
Dinkes Jabar, kata Rochady HS Wibawa, memastikan, penanganan penyakit kelamin raja singa ini terus dilakukan oleh pemerintah, baik pusat, Pemprov Jabar, maupun kabupaten/kota. Obat untuk menyembuhkan penyakit ini juga telah tersedia di puskesmas masing-masing daerah tinggal masyarakat datang dan berobat.
"Obat sudah ada di Puskesmas dan RS. Di puskesmas, sesuai SOP dan lihat data, dari 3.188 (penderita sifilis berdasarkan data Kemenkes) yang tercatat rutin berobat sekitar 1.570 orang," ucap dia.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jabar menjadi provinsi kedua tertinggi kasus sifilis. Hal ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan massif sejak 2018-2022.
Tercatat ada 305.816 orang yang diperiksa di Jabar, ditemukan 3.186 kasus positif sifilis, kemudian ada 1.500 di antaranya mendapatkan pengobatan.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait