"Berdasarkan informasi yang begitu viral di media sosial, masyarakat kaget mengetahui ada makam-makam yang dibangun secara sengaja, bukan makam seperti biasa yang berisi jenazah. Ini hanya tanah yang dibentuk menyerupai makam," ujar Koswara.
Menurutnya, warga sangat khawatir keberadaan makam-makam palsu tersebut dapat menyesatkan dan dijadikan tempat praktik perdukunan.
"Masyarakat khawatir ini menjadi salah satu bentuk penyesatan dan praktek perdukunan yang membuat mereka resah dan gaduh, sehingga mereka merasa perlu untuk memusnahkannya," ucapnya.
Sementara itu, Babinsa Citepus Peltu Amad yang berada di lokasi kejadian, menyampaikan, aparat telah berupaya meredam kemarahan warga yang sudah memuncak. Meski situasi sempat memanas, kata dia situasi berhasil direda.
"Iya, kita syukur alhamdulillah warga intinya bisa diredam," kata Peltu Amad.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait