Edi menyatakan, kegiatan ini termasuk eklusif karena tidak semua orang mempunyai keinginan melestarikan budaya. Hajat laut tahun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena masih di masa pandemi.
"Kami antisipasi kerumunan. Karena itu ritual yang digelar hanya acara pokok. Seperti ijab dongdang, kemitan, larung, tawasul, dan cucurak atau makan bersama," ujar Edi.
Meski begitu dilaksanakan secara terbatas, hajat laut ini tetap mengundang antusiasme masyarakat mengikuti larung dongdang menggunakan perahu ke tengah laut.
Setelah larung dongdang selesai, acara dilanjutkan dengan tawasulan dan diakhiri dengan cucurak atau makan tumpeng bersama. Masyarakat pesisir berharap tahun depan hajat laut dilaksanakan secara normal dan meriah.
Editor : Agus Warsudi
Kabupaten Pangandaran pangandaran pantai pangandaran pangandaran raya wisata pangandaran ritual ritual adat
Artikel Terkait