BANDUNG BARAT, iNews.id - Wacana pemekaran Kabupaten Bandung Utara di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus menjadi sorotan. Salah satunya dari Direktur Eksekutif Sundanesia Digdaya Institute (SDI), Moch Galuh Fauzi yang menilai, wacana pemekaran KBU dianggap terlalu dini.
Alasannya karena wacana pemekaran Kota Lembang juga belum menjadi prioritas, sekarang muncul pemekaran KBU yang notabenenya tidak bisa lepas dari Lembang.
"Mengacu UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 23 tahun 2014, pembentukan daerah harus memenuhi syarat administrasi, teknis, dan fisik kewilayahan. Jadi memang tidak mudah," tuturnya, Selasa (1/6/2021).
Selain itu, syarat administratif pemekaran untuk kabupaten/kota yang harus dipenuhi meliputi adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan bupati/wali kota bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan gubernur, serta rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri.
"Itu belum lagi syarat teknis, dan fisik kewilayahan, rasanya pemekaran wilayah membutuhkan proses dan waktu yang panjang," kata Mahasiswa S2 Kebijakan Publik Unpad ini.
Mencuatnya Lembang sebagai salah satu daerah dari total sembilan daerah yang diusulkan menjadi diskursus di kalangan masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB). Mengingat Lembang merupakan daerah penyumbang PAD terbesar dari sektor pariwisata terhadap APBD KBB.
Namun persoalan pemekaran wilayah Lembang saat ini sudah menjadi isu yang sensitif dan cenderung lebih kental nuansa politiknya dibanding esensi dari pemekaran suatu wilayah yakni untuk meningkatkan pelayanan publik, mensejahterakan masyarakat, dan yang lainnya.
Dijelaskannya, sejak tahun 1999 sampai tahun 2014 ada sekitar 223 daerah otonom baru dan 315 calon daerah otonom baru. Dari total sekitar 223 daerah hanya 20 persen yang dianggap berhasil, 80 persen dianggap tidak berhasil dan bergantung kepada transfer dana dari pusat serta tidak mampu memenuhi kesejahteraan masyarakat.
"Melihat berbagai fakta di atas, lanjut dia, maka dengan tegas pemekaran wilayah Lembang dirasa belum diperlukan dan perlu kajian yang komprehensif," kata peraih Beasiswa Unggulan Kemendikbud Kategori Masyarakat Berprestasi ini.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait