Suasana sepi di Pasar Cimol Gedebage usai penutupan gudang dan lapak thrifting. (Foto: MPI/Agus Warsudi)

BANDUNG, iNews.id - Penutupan gudang dan lapak thrifting atau pakaian bekas impor di Pasar Cimol Gedebage viral di media sosial. Aktivitas bongkar muat pakaian bekas impor nyaris tak terlihat di lokasi sehingga membuat para pedagang resah.

Informasi yang dihimpun, pemilik gudang diduga mengosongkan stok pakaian impor mereka dan memindahkannya ke lokasi lain. Langkah ini disebut sebagai antisipasi adanya razia pakaian bekas impor atau thrifting di kawasan tersebut.

Salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya membenarkan kabar tersebut.

"Mereka (pemilik gudang) mendapatkan informasi ada razia pakaian bekas impor atau thrifting di Pasar Cimol Gedebage," ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

Menurutnya, sejak aktivitas pergudangan berhenti, omzet pedagang menurun drastis.

"Sejak kawasan pergudangan sepi dari aktivitas, penjualan juga ikut menurun dibandingkan saat kawasan pergudangan tersebut masih beroperasi secara normal," katanya.

Pedagang ini menjelaskan, lapak di pasar dan gudang dikelola oleh pihak berbeda. Meski begitu, pengosongan gudang tetap berdampak signifikan terhadap penjualan para pedagang pengecer.

Kondisi sulit ini diperparah persaingan harga yang tidak sehat. Herman, salah satu pedagang di Pasar Cimol Gedebage, mengaku banyak pedagang dari Tanjung Balai, Sumatera Utara, menetap di Bandung dan menjual barang dengan banting harga.

"Banyak pedagang dari Tanjung Balai membuat persaingan tidak sehat. Mereka pindah semua ke Bandung," kata Herman.

Situasi ini membuat para pedagang lokal semakin terjepit di tengah sepinya pasokan dan persaingan harga yang ketat.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network