KARAWANG, iNews.id - Ossy Claranita Nanda istri yang jadi otak pembunuhan suaminya Arif Sriono (32) di Karawan, Jawa Barat (Jabar) rupanya sempat menangis saat polisi meminta jasad korban diautopsi. Video akting tangisan Ossy pun viral di media sosial.
Dalam video tersebut awalnya polisi meminta izin agar jenazah Arif Sriono yang sebelumnya diduga dibegal diautopsi. Namun, reaksi Ossy malah menangis histeris. Ossy beralasan kasihan dengan jasad suaminya jika autopsi.
"Itukan pasti harus (dibedah) aku yakin banget dia (korban) pasti kesakitan banget," ucap Ossy saat polisi menawarkan opsi autopsi.
Polisi pun kembali menjelaskan jika hasil autopsi itu bisa menjadi salah satu bukti di persidangan.
"Saat proses sidang dibutuhkan bukti. Saya tahu ibu pasti trauma," ucap polisi dalam video tersebut.
Namun, lagi-lagi Ossy tampak menolak dan menjelaskan jika polisi tak merasakan apa yang dia alami.
"Bapak enggak ngerasain apa yang saya rasain kan," ucap Ossy menjawab.
Tak berapa lama, Ossy kembali mengatakan alasannya menolak untuk jenazah korban diautopsi. Salah satunya alasannya lantaran kasihan.
"Dia sendiri, keluarga saja juga mau datang mau dibawa ke kampung. Kasihan banget suami saya pak. Apalagi ada yang sampai sebarin foto di awal kejadian tanpa izin dari siapa-siapa.
Sebelumnya, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Selasa (9/1/2024) dini hari. Korban bernama Arif Sriono (32) seorang buruh Toyota. Dugaan awal korban sempat dikira tewas karena dibegal namun ternyata menjadi korban pembunuhan. Dalam kasus ini, polisi menangkap istrinya Ossy Claranita Nanda alias OC (32) yang menjadi otak pembunuhan.
Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pelaku OC menyewa pembunuh bayaran usai upaya menghabisi korban selalu gagal hingga terakhir pilihannya dengan mengeksekusi menggunakan kekerasan.
"Korban sempat mau diracun tapi tidak jadi dilaksanakan. Akhirnya pelaku OC memutuskan untuk menghabisi suaminya dengan menyewa orang lain," ujar Wirdhanto, Selasa (16/1/24).
Menurut Wirdhanto, niat pelaku OC membunuh korban semakin kuat setelah adiknya Pandu (19) bersedia membantu. Sang adik inilah yang mencari eksekutor untuk membunuh korban.
Akhirnya, Pandu menemukan salah seorang yang bersedia menjadi eksekutor yaitu berinisial RZ dengan bayaran Rp1,5 juta. Saat itu pelaku RZ masih dikejar petugas.
"RZ ini yang menjadi eksekutor dan saat ini masih buron. Saat ini masih dalam pengejaran petugas," katanya.
Kapolres mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui pelaku OC yang mendalangi pembunuhan tersebut. Dia ternyata punya pria idaman lain (Pil).
"Soal adanya perselingkuhan baik korban atau istrinya sedang kami dalami. Namun sejumlah fakta yang kami dapat mendukung itu," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait