Kuli bangunan sedang bekerja. (FOTO: ILUSTRASI/ANTARA)

“Katanya nanti sampai sana baru diberi uang kasbon untuk keluarga di rumah. Tapi ternyata ditunggu sampai tiga hari tidak ada. Terpaksa saja lanjut kerja karena sudah jauh-jauh ke Kalimantan,” kata Dodi kepada Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon.

Namun, setelah hampir satu bulan bekerja, ujar Dodi, para kuli bangunan asal KBB tak kunjung menerima upah yang dijanjikan Rp130.000-Rp150.000 per hari. Sementara, utang di warung makan telah menggunung.

"Saat para pekerja menanyakan kepastian upah mereka, ternyata perusahaan telah memberikan upah mereka kepada mandor bernama Karso yang merupakan warga Pati, Jateng. Rupanya mandor tersebut telah kabur membawa upah para kuli bangunan asal KBB.

“Rombongan dari KBB itu ada 17 orang. Banyak juga pekerja dari daerah lain. Sama belum digaji. BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan juga tidak ada,” ujar Dudi.

Mereka pun berinisiatif membuat video. Video itu pun viral dan membuat perusahaan mau membantu meski sebenarnya gaji telah dibawa kabur oleh mandor.

“Setelah viral kantor melunasi utang warung dan ada sisa Rp10 juta untuk ongkos. Empat orang naik pesawat karena dibantu sama keluarga di KBB. Sedangkan 13 orang naik kapal laut. Ada sisa (upah) yang belum dibayarkan sekitar Rp12 jutaan,” tutur Dudi.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network