Prof Eddy Jusuf menuturkan, menjadi Guru Besar bukan perkara mudah. Ada tantangan yang harus dilalui. Yang terberat yakni salah satu persyaratan yang harus mengunggah karya tulis di jurnal bereputasi dan harus bersaing dengan seluruh dosen di seluruh dunia.
“Tantangan terberat, yakni, harus menulis di jurnal berreputasi seperti Scopus. Sedangkan kita tahu jika profider terindeks tersebut menerima naskah dari seluruh dunia. Sehingga antrean bisa terjadi dan tentu lama. Selain itu biayanya juga memang cukup besar,” tutur Prof Eddy.
Kehadiran dua guru besar baru di Unpas, kata Prof Eddy Jusuf, menjadi motivasi bagi semua dosen yang saat ini sudah menjadi lektor kepala agar segera menjadi Guru Besar.
“Memperoleh Guru besar bukan berorientasi kepada materi. Namun Guru Besar adalah ruh dosen. Untuk memperoleh guru besar tanpa ada kesabaran dan kerja keras, tidak mungkin seorang dosen bisa mencapai jabatan fungsional tertinggi Guru Besar,” ucap Prof Eddy.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Prof Dr HM Didi Turmudzi MSi mengatakan, dosen saat ini memang harus berorientasi pada pengetahuan baru dan inovatif atau paling tidak mempertanyakan kembali kearifan yang selama ini dianggap keniscayaan.
Editor : Agus Warsudi
Unpas Bandung Universitas Pasundan perguruan tinggi swasta PTS terbaik pts PTS ternama kota bandung guru besar
Artikel Terkait