BANDUNG BARAT, iNews.id - Pemerintah Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih menunggu hasil kajian dari tim geologi terkait keamanan wilayah di lokasi yang dilanda longsor dan banjir bandang, Jumat (15/4/2022) lalu. Kendati saat ini masyarakat terdampak di Kampung Cilengkong, Desa Sukaresmi, sudah beraktivitas normal.
Namun mereka masih dilanda kekhawatiran jika kejadian serupa akan terulang kembali.
"Kami masih menunggu hasil kajian tim geologi soal keamanan wilayah tersebut, bagaimana pun itu akan jadi dasar tindak lanjut untuk ke depannya," kata Kepala Desa Sukaresmi, Judin Setiawan saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).
Menurutnya, saat ini kondisi di lingkungan tersebut dalam kondisi aman dan beberapa titik yang sebelumnya longsor sudah dibuatkan tanggul penahan dari karung yang diisi tanah. Namun tetap saja masyarakat butuh ada kepastian keamanan soal kondisi kontur tanah khususnya di kawasan permukiman.
Soal kemungkinan terburuk jika warga harus direlokasi, Judin menyebutkan sudah menyampaikan hal tersebut. Warga mengaku tidak keberatan jika harus pindah dari rumah yang sudah puluhan tahun mereka tempati, asalkan demi keamanan dan tidak dibayang-bayangi ancaman bencana alam.
"Koordinasi dengan Perhutani KPH Bandung Selatan sudah dilakukan, mereka siap menyiapkan lahan untuk relokasi asalkan pengajuan resmi secara prosedural ditempuh. Bahkan tanah carik desa juga ada yang bisa dipergunakan," tuturnya.
Hanya saja, lanjut dia, yang jadi kendala nantinya soal anggaran untuk pembangunan rumah-rumahnya. Sebab tidak mungkin itu dibebankan semua ke warga mengingat mereka juga kondisinya sedang kesulitan. Saat ini warga bertahan di rumah namun jika hujan deras dan membahayakan mereka diimbau agar mengungsi ke tempat aman.
"Warga inginnya bisa tinggal di tempat yang sekarang, tapi kalau pemerintah memutuskan relokasi warga akan patuh. Tinggal bagaimana nanti teknis dan biaya relokasi untuk membangun rumahnya," ucap dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait