SUMEDANG, iNews.id - Tradisi panah Kasumedangan mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat. Panahan didefinisikan sebagai olahraga yang menggunakan panah.
Panahan sudah ada pada masa Kerajaan Sumedang Larang dan Yanuarman. Salah satu daerah Sumedang yang masih terjaga kelestariannya, yakni di Kampung Cimanglid, Desa Pasir Biru, Kecamatan Rancakalong.
Cimanglid merupakan desa penghasil bambu, bahan baku utama busur dan anak panah. Memainkan Panah Kasumedangan ini banyak yang perlu diperhatikan, beberapa di antaranya sebagai berikut:
Pemain
Umumnya dilakukan secara individu oleh pria dewasa. Kostum yang dikenakan dalam kompetisi, yakni serba hitam dengan ikat kepala berbagai bentuk. Jumlah pemain tergantung pada kemampuan juri untuk menghitung poin yang dicetak oleh para pemain. Para pemain bergiliran membidik satu sasaran (patung Dasamuka).
Tempat bermain
Hanya diperuntukkan untuk patung Dasamuka, jadi sebenarnya tidak menempati area yang luas. Namun, seperti yang banyak diminati, tempat panahan umumnya diadakan di tanah lapang atau lapangan.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait