Tiga lurah di Kecamatan Purwakarta sedang berembuk dengan warga terdampak banjir tanah merah. (Foto: iNews.id/Asep Supiandi) 

PURWAKARTA, iNews.id - Tiga lurah di Kecamatan/Kabupaten Purwakarta akhirnya berkomitmen akan melakukan penanggulangan pascabanjir tanah merah akibat proyek pembangunan klaster. Komitmen tersebut dilakukan dengan warga terdampak banjir di permukiman RW 13 Kelurahan Ciseureuh. 

Dari pihak kelurahan yakni Lurah Munjul Jaya, Sumarna; Lurah Nagri Kaler, Dede Iskandar; dan Lurah Ciseureh, Yai Uun Khaerun sempat berembuk dengan warga terdampak banjir, Kamis (28/1/2021). Beberapa poin pun menjadi kesepakatan bersama.

Lurah Munul Jaya, Sumarna, mengatakan, beberapa upaya sudah dilakukan pemerintah terkait proyek gali uruk pembangunan klaster. Pemerintah sudah menghentikan proyek itu lantaran belum mengantongi ijin. Selama proses perijinan ditempuh, pengembang didorong untuk menanggulangi saluran dan pembuatan sumur resapan.

"Pemerintah sudah bertindak dan proyek dihentikan. Kami akan terus mengawal agar aliran air dari proyek klaster bisa terkendali," kata Sumarna di hadapan warga yang hadir.

Begitu pula, aliran air yang berasal dari hulu permukiman yang masuk wilayah Kelurahan Nagri Kaler juga sedang dalam proses pengajuan untuk dibuatkan drainase di Jalan Kenanga. Karena salah satu penyebab banjir rutin di permukiman bersumber dari jalan tersebut.

"Kami sudah mengajukan pembangunan untuk membuat drainase di Jalan Kenanga. Rencananya drainase dibuat di kiri dan kanan jalan," ujar Lurah Nagri Kaler, Dede Iskandar.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network