Solihin mengatakan, pengunjung yang ziarah ke puncak Gunung Sanggabuana memang memiliki kepercayaan buang sial dengan membuang celana dalam seusai mandi dipancuran. Proses ritual mulai dari cara mandi di pancuran hingga membuang celana dalam.
"Kebanyakan yang dibuang celana dalam oleh pengunjung," ujarnya.
Menurut Solihin, kebanyakan pengunjung berasal dari luar Karawang. Puncak kunjungan masyarakat yang ziarah terjadi pada bulan Maulud.
"Kalau bukan Mulud biasanya pengunjung padat. Malah pernah kita mengumpulkan celana dalam bekas sampai 10 karung saat membersihkan gunung," katanya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait