Kadinkes ota Tasikmalaya Uus Supangat. (Foto: Antara)

TASIKMALAYA, iNews.id - Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diklaim keluar dari zona merah atau daerah dengan risiko penyebaran virus Corona tinggi setelah berhasil menurunkan angka positif aktif Covid-19. Saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya tersisa 287 orang. 

"Kota Tasik (Tasikmalaya) alhamdulillah sudah keluar dari zona merah. Secara perhitungan kita (Kota Tasikmalaya) berada di zona kuning (risiko rendah)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasikmalaya Uus Supangat di Tasikmalaya, Selasa (2/3/2021).

Meski begitu, ujar Kadinkes Kota Tasikmalaya, masyarakat harus tetap harus mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

Penurunan angka positif aktif terjadi, setelah penanganan kasus terbanyak atau klaster di lingkungan pondok pesantren, selesai. "Secara keseluruhan, pasien aktif di Kota Tasikmalaya jauh berkurang karena (penanganan) klaster pesantren itu sudah selesai," ujarnya.

Uus menuturkan, selain kasus dari klaster pondok pesantren, pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah sakit juga sudah berkurang.

Tercatat ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD Dr Soekardjo Tasikmalaya hanya terisi 50 persen, Rumah Sakit Purbaratu 31 orang, dan Rumah Sakit Dewi Sartika 14. 

Sedangkan di Hotel Crown sudah kosong. "Sekarang keterisian tempat isolasi juga berkurang, di RSUD hanya 50 persen," tutur Uus.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat total kasus terkonfirmasi sebanyak 4.290 orang, terdiri atas 3.927 orang telah dinyatakan sembuh, 287 orang masih positif aktif dan tengah menjalani penanganan medis, dan 76 orang meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, seluruh santri yang positif terpapar Covid-19 dari klaster pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, telah sembuh. Para santri diperbolehkan pulang ke pesantren dan rumah masing-masing. 

"Pasien dari klaster pesantren sudah pada pulang, sudah sembuh semua. Mudah-mudahan level kita bisa turun lagi," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan kepada wartawan di Tasikmalaya, Senin (1/3/2021).

Dia mengemukakan, Pemkot Tasikmalaya telah berupaya maksimal untuk menangani ratusan santri dan pengajar yang terpapar wabah Covid-19 di Pondok Pesantren Persis 67 Benda.

Ivan menuturkan, klaster pondok pesantren menjadi salah satu penilaian Pemerintah Provinsi Jabar menetapkan Kota Tasikmalaya sebagai zona merah Covid-19.

Setelah tidak adanya klaster pesantren, kata dia, maka Provinsi Jabar akan mengevaluasi perkembangan kasus penularan Covid-19 itu, kemudian menentukan kembali kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat.

Jika status Kota Tasikmalaya masih zona merah, tutur dia, maka pemerintah daerah akan terus memperketat kegiatan masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19.

"Namun sekarang pendekatannya lebih ke mikro, kalau ada RT yang merah, wilayah itu yang di-lockdown," tutur Ivan.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat jumlah kasus positif Covid-19 di Ponpes Persis 67 Benda sebanyak 389 orang. Mereka terdiri atas santri, pengajar, dan karyawan.

Mereka yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi di asrama pesantren, Hotel Crown, Rumah Sakit Dewi Sartika, Rumah Sakit Purbaratu, dan Rumah Sakit Umum Daerah dr Soekarjo, hingga akhirnya sembuh setelah menjalani isolasi dan penanganan medis selama 10 sampai 14 hari.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network