BANDUNG, iNews.id - Terdampak pandemi Covid-19, besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar 2021 perubahan terkoreksi Rp5 triliun rupiah. Hal ini terjadi karena pendapatan Provinsi Jabar Jabar selama pandemi Covid-19 berlangsung, menurun, dari semula mencapai Rp44 triliun menjadi Rp39 triliun.
Namun, secara ekonomi makro Jawa Barat mulai bangkit dengan pertumbuhan di 6,13 persen. Sementara, di sektor UMKM, Pemprov Jabar terus mendorong untuk kembali bangkit.
Pembahasan rancangan untuk disahkan menjadi APBD Jawa Barat 2021 Perubahan sedang dilakukan Pemprov dan DPRD Jabar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, dampak APBD Jabar 2021 Perubahan terkoreksi sebesar Rp5 triliun ini, skala prioritas sejumlah proyek strategis akan digeser.
"Pada 2021 ini hanya 60 persen proyek startegis yang akan dilaksanakan dan 40 persen lainnya diputuskan untuk ditunda di tahun depan (2022)," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, Jumat (24/9/2021).
Selain itu, ujar Kang Emil, anggaran perjalanan dinas dipangkas. Termasuk, anggaran makan minum (mamin). Dengan koreksi ini, Kang Emil meminta maaf karena banyak program–program terkendala.
"Seperti dana hibah dan bantuan sosial (bansos) akan berkurang, tidak sesuai ekspektasi (harapan)," ujar Kang Emil.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengingatkan kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk tepat dalam memilah proyek dan program yang akan tetap dijalankan di sisa waktu hingga akhir 2021 ini. "Jangan sampai proyek dan program yang telah dipilih tidak dapat terlaksana," kata Ineu.
Ineu menyatakan, meski APBD Jabar 2021 perubahan terkoreksi Rp5 triliun, dari sisa APBD yang tersedia, sesuai ketentuan, pendidikan, kesehatan, dan sosial tetap harus disediakan.
Editor : Agus Warsudi
apbd Anggaran apbd apbd perubahan pembahasan apbdp rapbd gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil dprd jabar
Artikel Terkait