Pembangunan rumah tak layak huni menjadi layak huni di Kabupaten Garut (Foto: Dok Pemkab Garut)

GARUT, iNews.id - Bupati Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rudy Gunawan telah menyusun strategi untuk mengeliminasi TBC atau Tuberkolosis di wilayahnya. Salah satu strategi yang dilakukan yakni membangun rumah tak layak huni

Langkah Bupati Garut itu untuk mendukung program Pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030, yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2020. 

Menurut Rudy, TBC menjadi salah satu penyakit yang menyangkut erat dengan kemiskinan dan masalah kurangnya akses layanan kesehatan. Salah satu faktor pemicunya adalah tempat tinggal yang tak layak huni. 

"Di Garut itu, ada sekitar 70 ribu rumah tidak layak huni. Itu karena kemiskinan. Tentu masalah TBC ini, selain keturunan, juga akibat keadaan di rumah atau hidup di tempat yang tak layak. Kita sudah lakukan penelitian dan ternyata benar," ujarnya. 

Selama lima tahun ini, Pemerintah Kabupaten Garut sudah membangun 26.000 rumah tak layak huni. Pembangunan ini tak hanya menggunakan APBD, ada juga dana alokasi khusus dari pemerintah pusat.

"Kami sudah menbangun rumah tak layak huni lebih dari 27 ribu rumah di Garut, baik menggunakan dana APBD atau dana alokasi khusus dari pemerintah pusat. Kita minta ke PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk masuk dalam program pembangunan rumah yang tak layak huni," ucapnya. 

Selain itu, lanjut Rudy, pihaknya juga membuat kebijakan anggaran yang bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk memberikan perhatian dari sisi anggaran untuk menemukan, menjemput, dan mengobati para penderita TBC. 

Rudy juga mendorong pihak ketiga membangun rumah singgah bagi penderita TBC. Langkah berikutnya kemudian mengadakan kolaborasi dengan berbagai organisasi, salah satunya Muhammadyah.

"Mereka melakukan tracking, siapa saja yang terkena TBC, dan dilaporkan ke kami. Kami akan melakukan tindakan penyembuhan," kata Rudy. 

Dia berharap, semua pihak bisa saling bekerja sama untuk mewujudkan eliminasi TBC 2030. 

"Semua ini tidak bisa jalan, kalau tidak ada kolaborasi, bukan hanya pemerintahan tapi juga masyarakat," katanya. 

Merujuk pada Global Tuberculosis Report WHO 2019, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan China. Pada 2018, diperkirakan ada 845.000 orang jatuh sakit dan 93.000 jiwa meninggal akibat TBC.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network