Hattah Fattah menyatakan, lembaga pendidikan bisa jadi tempat subur tumbuh dan berkembangnya paham radikal dan ekstrem. Sehingga menjadi tantangan bersama bagaimana menjaga agar tidak terkooptasi oleh paham-paham tersebut.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan toleransi sejak usia dini. Dengan begitu, anak-anak sejak kecil telah ditanamkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin, memberi kebaikan bagi semua umat manusia.
Semua negara, ujar Hattah Fattah, saat ini menghadapi potensi munculnya paham ekstrem dan teror. Sehingga perlu ada kolaborasi dari banyak kalangan, seperti partai politik, pemerintah, pemimpin agama, dan lainnya dalam membangun persepsi untuk menangkal radikalisme dan ekstrimisme itu.
"Di era digitalisasi, banyak platform digital jadi instrumen kembangkan radikalisme, konten disebar lewat platform digital. Nah, tinggal bagaimana kita bisa adopsi seperti yang dilakukan universitas Al Azhar, mereka mempelajari konten aroma radikal. Kemudian secara aktif beri fatwa atas konten itu," ujar Hattah Fattah.
Editor : Agus Warsudi
ajaran radikal antiradikalisme bahaya radikalisme bahaya radikalisme agama cegah radikalisme islam radikal isu radikalisme gerakan radikalisme tgb zainul majdi tuan guru bajang (tgb)
Artikel Terkait