“Titik pertemuan dari dua arus itu berada di Desa Widasari. Sehingga desa ini paling terdampak banjir, sebanyak 40 rumah. Sementara di Desa Konsijaya ada 15 rumah dan paling sedikit di Desa Bangkaloa sebanyak dua rumah,” kata Cahya.
Dia menuturkan, jika air tidak juga surut, maka akan didirikan tenda darurat berikut dapur umum di lokasi banjir. Namun harapannya, air bisa segera surut dan warga bisa kembali beraktivitas.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait