Titik longsor di Kabupaten Sukabumi. (Foto: Istimewa)

SUKABUMI, iNews.id - Sebanyak 129 kepala keluarga (KK) atau 230 jiwa, warga dua kampung, Suradita dan Balekambang, Desa Ciengan, Kecamatan Geger Bitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengungsi, Jumat (15/1/2021). Pasalnya, permukiman warga masuk zona merah pergerakan tanah.

Petuga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi membantu evakuasi 230 warga yang ketakutan setelah terjadi pergerakan tanah yang terjadi dan retakan bukit yang menyebabkan longsor tepat berada di atas permukiman penduduk. Saat ini, warga mengungsi di kantor desa dan gedung sekolah yang berjarak sekitar 2 kilometer dari perkampungan. 

Kampung Suradita dan Balekambang, Desa Ciengan, Kecamatan Geger Bitung masuk zona merah pergerakan tanah berdasarkan hasil kajian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Peristiwa pergerakan tanah telah terjadi 22 hari terakhir. Akibatnya rumah-rumah warga retak. Selain itu, terdapat retakan tanah dengan lebar 50 sentimeter (cm) di bukit setinggi 200 meter yang tepat berada di atas permukiman warga pascalongsor beberapa hari lalu. 

Retakan tanah selebar 50 cm itu membelah bukti sepanjang 1.500 meter. BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat 12 rumah warga rusak akibat pergerakan tanah. Warga merasa terancam kampung diguyur hujan lebat. 

Kepala Dusun Suradita Kosasih mengatakan, warga takut terjadi longsor besar karena ada retakan di bukit. Dua kampung ini dihuni oleh 660 jiwa. 

"Warga takut ada longsor susulan yang besar dari atas bukit. Takut yang di bawah ada amblesan, sebab udah ada retakan kurang lebih dari 50 senti (cm) dan panjang hampir 1.500 meter," kata Kosasih.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan, hasil Kajian BMKG merekomendasikan warga segera mengungsi. Bahkan BMKG menyebut, Kampung Suradita dan Balekambang sudah tidak layak untuk dijadikan tempat sebagai hunian.

"Nah di awal tahun ini ada keinginan warga untuk mengevakuasi dan mengindahkan harta bendanya. Kami memfasilitasi. Sampai hari ini ada 27 kepala keluarga yang mengevakuasi barang-barang," kata Eka Widiaman.

Warga, ujar Eka, kini telah menempati posko pengungsian sementara. BPBD Kabupaten Sukabumi juga telah menerapkan status siaga darurat pergerakan tanah untuk Kampung Suradita dan Balekambang.

"Yang kami lakukan hanya mengevakuasi, tidak ada rehabilitasi ataupun perbaikan. Kami mengevakuasi warga agar tidak ada kerugian lebih besar, baik harta benda maupun nyawa. Kita kan tidak tau kapan akan terjadi longsor. Makanya 230 warga dari dua kampung harus dievakuasi," ujar Eka.

Eka menuturkan, tidak semua warga mengungsi ke kantor kepala desa dan gedung sekolah dasar. Ada beberapa dari mereka yang mengungsi ke rumah saudaranya. 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network