BANDUNG BARAT, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau warga di pesisir pantai selatan Jawa Barat untuk mewaspadai gelombang tinggi sebagai dampak gerhana bulan total. Pasalnya, dengan fenomena alam ini bisa memicu ketinggian gelombang pasang.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menyebutkan, gerhana bulan merupakan fenomena alam yang lumrah terjadi. Dampak pada kondisi alam hanya berupa peningkatan tinggi gelombang di pesisir pantai Jawa Barat bagian Selatan. Kenaikan tinggi gelombang mulai dari 1,5 meter hingga 2 meter.
"Untuk di wilayah Jawa Barat, ancamannya di Garut dan Pangandaran. Masyarakat di situ perlu waspada," kata dia.
Lebih lanjut dikatakannya, adanya pengamatan gerhana ini juga sebagai bagian untuk mengedukasi masyarakat. "Kita edukasi masyarakat juga. Karena kebanyakan kan belum pernah mengamati fenomena ini secara langsung," ucapnya.
Sementara itu, gerhana bulan total (Super Blood Moon) berhasil teramati dengan baik di Lereng Anteng, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (26/5/2021) malam.
"Pada saat puncak pengamatan tadi kita semua bisa lihat dengan jelas pergerakan bulannya," kata Teguh di lokasi pengamatan.
Puncak pengataman Gerhana Bulan Total ini terjadi sekitar pukul 18.11 hingga pukul 18:18 WIB. Selama proses pengamatan kondisi cuaca sejak sore hingga malam cerah, sehingga pergeseran bulan bumi bisa terlihat jelas.
"Tadi kita amati sejak fase awal pukul 15.40 WIB, lalu memasuki fase puncak di pukul 18.09 dan puncak gerhananya pukul 18.18 hingga berakhir pukul 18.28," ujarnya.
Menurutnya meski sedikit samar, secara keseluruhan puncak gerhana terlihat jelas dilihat melalui mata telanjang. Masyarakat yang datang juga bisa melihat dengan jelas di screen yang disediakan karena terkoneksi dengan lensa pengamatan.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait