Rusmana warga Desa Dayeuhkolot mengatakan, banjir sering merendam permukiman warga saat hujan deras mengguyur dan memicu air Sungai Citarum meluap. Namun, banjir saat ini tidak terlalu tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Keberadaan kolam retensi ada pengaruhnya, tapi tidak terlalu signifikan, sebab permukiman warga masih kebanjiran. Kami berharap Desa Dayeuhkolot tidak lagi kebanjiran sehingga nyaman tinggal di sini," kata Rusmana.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat Bambang Imanudin mengatakan, 900 bencana terjadi di wilayah Jawa Barat selama Januari hingga September 2022.
Bencana yang terjadi selama kurun itu kebanyakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. "Mari sama-sama berwaspada. Hujan adalah berkah buat kita, mari bersama-sama kelola dengan baik," kata Bambang.
Editor : Agus Warsudi
sungai citarum sungai citarum meluap kabupaten bandung kabupaten bandung banjir banjir bandung korban banjir bandung bandung selatan
Artikel Terkait