Sonya Fatmala, istri plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan. Para bakal calon Ketum KONI KBB meminta Hengki Kurniawan netral. (Foto: Istimewa/Dok Pribadi/Instagram)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Pemilihan ketua umum KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB) diharapkan berjalan objektif dan lepas dari intervensi. Keinginan itu muncul dari para bakal calon (balon) seiring dengan keikutsertaan Sonya Fatmala, istri pelaksana tugas (plt) Bupati Bandung Barat dalam bursa pemilihan. 

Salah seorang bakal calon Asep Hendra Maulana meminta agar plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan bisa bersikap netral dan objektif. Jangan memaksakan bahkan menggiring dukungan untuk memenangkan istrinya. 

"Plt Bupati (Hengki) harus netral. Adanya Sonya Fatmala membuat semua orang menyangka sikap Hengki akan seperti apa. Makanya kami minta agar beliau netral," kata Asep Hendra, Sabtu (14/5/2022).

Menurutnya, Plt Bupati juga harus berjiwa besar siap menang dan kalah. Apalagi masa jabatannya juga tinggal satu tahun lebih lagi dan setelah itu akan digantikan oleh Pj Bupati dari Provinsi Jabar. Sehingga ketua KONI harus bisa bekerja sama dengan Pj mendatang. 

Sementara bagi para ketua dan pengurus cabor, Asep juga meminta agar bisa objektif dalam memberikan penilaian. Jangan hanya karena ada istri Plt Bupati ikut kontestasi mereka terperdaya dan tidak bisa melihat dengan jernih dalam memberikan pilihan. 

"Pilihlah ketua yang memiliki kualitas, jangan hanya karena melihat sosok istri dari Plt Bupati," tandasnya. 

Pengamat Politik dan Pemerintahan, Djamu Kertabudi melihat, agenda pemilihan ketua KONI dan berbagai agenda lainnya di KBB harus dikawal oleh semua pihak agar tetap on the track. Jangan sampai dalam penyelenggaraan semua hajatan tersebut menghalalkan segala cara.

Mengacu kepada UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi, Nepotisme (KKN). Sehingga semua pihak terutama unsur publik melalui kontrol sosialnya harus mengawal dan selalu mengingatkan kepada pemegang kekuasaan, agar hal seperti itu tidak boleh terjadi dalam bidang apapun juga. 

"Pemda KBB pernah merasakan dampaknya, karena dua pimpinan sebelumnya telah terjerat kasus gratifikasi yang memenuhi unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme  (KKN). Hal itu jangan sampai terjadi lagi ke depannya, dalam bidang apapun juga," imbuhnya. 

Seperti diketahui berdasarkan data dari Tim Penjaring Pencalonan Ketua KONI KBB ada tujuh balon yang mengembalikan formulir pendaftaran Ketua KONI KBB periode 2022-2026. Mereka adalah Sonya Fatmala, Asep Hendra Maulana, Agus Mulya Sutanto, Kusna Sunardi, Pieter Djuandis, Yacob Anwar Lewi, dan Muhamad Firja.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network