“Ini agar negeri ini tidak dimainkan oleh orang yang mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat. Masak negara kalah oleh mafia. Makanya waktu itu saya dan beberapa teman yang mengikuti rapat gabungan di Komisi dipimpin Pak Rahmat Gobel itu diusulkan membuat pansus minyak goreng, dan Pak Rahmat Gobel dalam penutupannya menyetujui untuk dibuat pansus," ujar Kang Dedi.
Sekarang, tutur Kang Dedi, saat harga tak lagi diatur pemerintah dan diserahkan ke pasar tiba-tiba stok minyak goreng menjadi melimpah. Meskipun harga jual naik signifikan.
“Artinya ada mafia yang sengaja menyimpan barang dulu. Kemudian setelah dibuka ruang mereka menjual dengan harga sesuai keinginan. Nah publik harus paham dong siapa saja yang terlibat,” tutur eks Bupati Purwakarta ini.
Kang Dedi berharap pansus bisa segera menemukan titik terang mengenai permasalahan minyak goreng. Terlebih dalam hitungan hari mayoritas warga Indonesia akan memulai ibadah Ramadhan dan permintaan bahan pokok akan sangat meningkat.
Editor : Agus Warsudi
distribusi minyak goreng harga minyak goreng kartel minyak goreng minyak goreng minyak goreng ditimbun kelangkaan minyak goreng minyak goreng langka Pansus Minyak goreng dedi mulyadi
Artikel Terkait