SUKABUMI, iNews.id - Salah satu SMK di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, diduga menggunakan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa secara tidak transparan. Program tersebut diklaim sebagai pembayaran Dana Sumbangan Pembangunan (DSP).
"Ngambil uang di ATM terus difoto, nantinya diambil lagi oleh pihak sekolah. Katanya uang ini buat biaya kamu bayar DSP tapi tidak ada kuitansi," ujar Salah seorang warga, Kamis (7/9/2023).
Menurut dia, selama tiga tahun menerima bantuan PIP, mereka hanya diarahkan untuk dokumentasi, dan uang segera diberikan kepada sekolah. Terlebih, proses pengambilan uang tidak secara transparan, dan orang tua siswa tidak diinformasikan dengan baik tentang hal ini.
"Nah Pengambilan tidak ada pemberitahuan ke orang tua, cuma sebelumnya ngisi formulir katanya tapi engga dikasih tau mau mengambil uang. Pokonya besok ditunjuk ngambil uang oleh pihak sekolah," ucapnya.
Selain itu, Kartu PIP yang seharusnya dimiliki oleh siswa kini dipegang oleh sekolah, sehingga siswa tidak dapat mengaksesnya secara langsung.
"Kini kartu PIP itu di kasihin lagi ke sekolah, dipegang sama sekolah," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan SMKS Mutiara Hikmah, Agus Nasrullah, mengaku bantuan PIP digunakan untuk membayar DSP sebesar Rp600.000 per semester untuk semua siswa. Namun, tidak semua siswa mendapatkan bantuan ini, hanya sejumlah kecil yang menerima.
"Itu bendahara yang ngatur semuanya, tapi di sni itu tidak ada bayaran terkecuali bantuan untuk bangunan. Itu juga syukur-syukur kalau dari pemerintah ada, jika tidak ada berarti memperdayakan yang ada," ucap Agus Nasrullah.
"Penerima PIP itu 20 apa 10 sedikit di sini itu, karena tidak semua diajukan. Siswa seluruhnya itu 118 untuk SMKS saja, Kalau PIP anaknya langsung yang ngambil," kata Agus.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait