Komisi V DPRD Provinsi Jabar Enjang Tedi (kanan) menunjukkan peta rencana pembangunan jalan Tol Getaci yang berdampak terhadap SMAN 8 Garut di Kecamatan Cilawu. (FOTO: FANI FERDIANSYAH)

GARUT, iNews. id - SMAN 8 Garut di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, bakal digusur karena terdampak pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Namun sampai saat ini belum ada sosialisasi terkait pembebasan lahan dan pemindahan lokasi sekolah.

Dalam peta rencana pembangunan, proyek strategis nasional itu menggunakan setengah lahan kompleks SMAN 8 Garut yang menjadi pioner dalam program mitigasi bencana tingkat SMA atau sederajat itu. 

Kepala SMAN 8 Garut Jujun mengatakan, rencana pembangunan Jalan Tol Getaci yang akan berdampak langsung terhadap sekolah telah diketahui sejak dua tahun lalu. 

Namun, kata Kepala SMAN 8 Garut, sampai saat ini, sekolah belum mengetahui kapan proses pembangunan Tol Getaci bakal dilaksanakan. 

"Sudah sejak 2020, saya menerima informasi sekolah kami terdampak pembangunan Jalan Tol Getaci. Tapi sampai saat ini belum jelas kapan rencana pembebasan lahan dan pembangunan jalan tol dilakukan," kata Kepala SMAN 8 Garut, Selasa (14/3/2023).

Sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar di sekolah, ujar Jujun, para guru hanya pasrah dan mengikuti kebijakan pemerintah untuk mendukung program pembangunan jalan tol tersebut. 

Jujun menyatakan, walaupun pelaksanaan pembebasan lahan dan pembangunan Tol Getaci belum jelas kapan dimulai, tetapi telah berdampak kepada program pengembangan sekolah. 

"Saat sejumlah sekolah lain mendapat bantuan fisik dari pemerintah, seperti untuk pengembangan fasilitas lab (laboratorium), masjid sekolah, kami ragu untuk mengambil karena khawatir akan dibongkar lagi karena terkena proyek. Sementara kami belum mengetahui kapan pembebasan dan pelaksanaan pembangunan dilakukan," ujar Jujun. 

Selain itu, tutur Kepala SMAN 8 Garut, kekhawatiran lain pihak sekolah adalah menurunnya jumlah siswa yang akan mendaftar, karena isu pembangunan ini membuat para orang tua cemas bahwa SMAN 8 Garut akan dibongkar dan harus pindah. 

Jujun berharap, jika nanti disiapkan lahan relokasi, sebaiknya kompleks bangunan baru berada di tempat yang mudah diakses siswa.

"Syaratnya tempat strategis lagi. Sekolah ini kan mudah dijangkau angkutan umum. Kalau di tempat lain agak susah, terutama akses jalan dan keinginan ada pengganti lebih luas lagi," tutur Kepala SMAN 8.

Luas lahan sekolah SMAN 8 Garut yang telah berdiri sejak tahun 1990 ini setidaknya kurang lebih sekira 7.400 meter persegi. Pelajar yang bersekolah di SMAN 8 Garut mencapai 860 siswa. 

Sementara itu, anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Enjang Tedi mengatakan, bangunan sekolah yang terdampak pembangunan jalan tol di Kabupaten Garut harus diganti oleh pemerintah ke tempat yang lebih ideal. 

Tujuannya agar siswa tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan nyaman. "Kalau nanti ada relokasi karena terkena dampak pembangunan jalan tol, sekolah harus pindah. Kami minta, sekolah ini boleh pindah setelah ada relokasi baru yang ideal," kata Enjang Tedi seusai meninjau SMAN 8 Garut. 

Anggota dewan dari Fraksi PAN ini mengatakan, pemerintah telah merencanakan program pembangunan Jalan Tol Getaci, yang dampaknya akan membuat banyak rumah warga hingga sekolah harus direlokasi. 

Khusus bangunan sekolah yang terdampak, ujar dia, pemerintah harus lebih memprioritaskan rencana relokasi dan harus mempersiapkan tempat ideal sebelum sekolahnya dihancurkan untuk pembangunan jalan tol.

"Itu harus segera ada kepastian, karena kalau tidak ada kepastian akan bingung, tempat relokasinya harus ada lebih dulu. Baru bisa pindah kalau sarana dan prasarananya sudah selesai," ujar dia.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network