Menurutnya, sasaran prioritas program ini, siswa nakal yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas dan tindakan kriminal.
"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," katanya.
Sementara itu, terkait biaya program ini dijelaskan olehnya akan berkolaborasi dari Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.
"Harus segera dibuat Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk mempertegas (kebijakan ini)," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait