INDRAMAYU, iNews.id - Aksi protes keras mewarnai hasil proses pemungutan suara di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu. Ratusan massa yang tidak terima dengan hasil pemungutan suara Pemilu Serentak 2024, berdemonstrasi di depan kantor KPU Indramayu.
Situasi pun semakin memanas, sehingga mengakibatkan terjadinya aksi saling dorong antara massa dengan kepolisian. Bahkan, suasana di sekitar kantor KPU Indramayu dan jalan-jalan protokol sempat mencekam, lantaran keributan yang tak terhindarkan.
Massa yang semakin emosi itu lalu melempari batu kepada petugas. Lemparan batu tersebut sempat diredakan oleh beberapa polisi yang berada di lokasi. Akan tetapi, massa tetap memaksa merangsek dan kembali melempari batu ke arah polisi.
Namun lemparan kali ini disambut oleh pasukan anti huru hara Sat Sabhara Polres Indramayu untuk melumpuhkan massa pendemo yang tak terima hasil Pemilu dan kerusuhan pun akhirnya dapat diredam.
Suasana tersebut menggambarkan simulasi penanganan situasi kontijensi dalam rangka pengamanan tahapan Pemilu 2024 yang digelar oleh Polres Indramayu, di lapangan upacara Mapolres setempat, pada Sabtu (9/9/2023). Sedangkan benda yang dilempar itu terbuat dari kertas dibentuk menyerupai batu.
Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar, melalui Kasi Humas Polres Indramayu Ipda Tasim, mengatakan, simulasi penanganan kontijensi merupakan bagian dari persiapan Polres Indramayu untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama Pemilu tahun 2024.
Bahkan, lanjut Tasim, dalam simulasi itu berbagai skenario darurat, seperti kerusuhan massa, aksi anarkis, dan potensi gangguan Kamtibmas lainnya sangat dipertimbangkan.
"Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan selama pelaksanaan Pemilu tahun 2024," kata Kasi Humas Polres Indramayu, kepada iNews.id, Minggu (10/9/2023).
Ipda Tasim menyatakan, simulasi tersebut merupakan langkah awal dalam mempersiapkan kesiapan kepolisian untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi.
"Dalam simulasi ini, kepolisian dituntut untuk bekerja sama dengan instansi terkait, seperti TNI, Pemerintah Daerah, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam menangani situasi darurat," ujar Tasim.
Selain itu, Ipda Tasim menuturkan, pemahaman tentang tata cara pengamanan pemilu, koordinasi antarinstansi, dan penanganan konflik juga ditekankan dalam kegiatan ini.
"Simulasi penanganan kontijensi ini menjadi bagian dari upaya Polres Indramayu dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pemilu berlangsung," tutur Tasim.
Ipda Tasim berharap, dengan persiapan yang matang, pelaksanaan Pemilu tahun 2024 di wilayah Kabupaten Indramayu dapat berjalan dengan aman dan lancar. Sehingga, masyarakat dapat memberikan suara mereka dengan tenang tanpa ada gangguan.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait