BANDUNG, iNews.id – Kabupaten Bandung Barat dalam sebulan terakhir diguncang enam kali gempa bumi darat akibat meningkatnya aktivitas Sesar Lembang. Kondisi itu perlu sikapi serius oleh pemerintah dengan meningkatkan kewaspadaan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Lembang.
"Gempa kemarin jadi pengingat agar masyarakat KBB waspada, apalagi di sini ada Sesar Lembang," kata Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, Kamis (21/8/2025).
Kendati begitu, Jeje meminta masyarakat tidak panik berlebihan dan menyiapkan langkah-langkah jika terjadi bencana gempa bumi. Sehingga bisa meminimalisasi timbulnya korban jiwa dan materi.
Dirinya menyoroti belum adanya perangkat EWS yang terintegrasi di KBB, sehingga dapat mendeteksi potensi ketika terjadi gempa maupun bencana alam lain.
"Kita belum punya sistem peringatan dini, padahal itu penting. Tapi saya sudah instruksikan BPBD untuk segera menyiapkan perangkat itu,” ucapnya.
Dia juga meminta aparat desa juga harus aktif melakukan sosialisasi, edukasi, dan mitigasi kebencanaan. Sejauh ini perangkat EWS yang ada di KBB baru sebatas bantuan dari pihak lain. Seperti di Kecamatan Cililin EWS terpasang dengan dukungan BPPT dan BMKG. Sementara EWS di Desa Cikahuripan, Lembang, bantuan dari Kementerian Kominfo dan BNPB yang dipasang tahun 2022.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait