BANDUNG, iNews.id - Polres Indramayu, Jawa Barat menyelidiki wanita muda tewas di kamar kos Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kabupaten Indramayu, Sabtu (9/8/2025). Untuk mengungkap penyebab kebakaran kamar kos dan kematian korban, Polres Indramayu menggandeng tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang mengatakan, penyidik telah mengambil langkah-langkah penyelidikan dengan metode Scientific Crime Investigation (SCI).
“Pertama, kami melakukan olah TKP dan mengerahkan tim Inafis. Untuk mengetahui penyebab kebakaran, kami juga mendatangkan tim Laboratorium Forensik. Sementara, korban telah diutopsi,” ujar AKBP Mochamad Fajar dalam keterangannya diPolda Jabar, Selasa (12/8/2025).
Saat ini, kata dia penyidik masih mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi untuk memastikan penyebab pasti kebakaran dan kematian korban.
“Hasil autopsi masih menunggu dari pihak medis. Kami harus membuktikan terlebih dulu apakah kebakaran tersebut terjadi karena unsur kesengajaan atau tidak,” ucapnya.
Dia memastikan, proses penyelidikan dilakukan secara profesional, cepat dan transparan. Polres Indramayu, lanjut dia berkomitmen akan menyampaikan hasil perkembangan penyelidikan perkara ini kepada keluarga korban dan masyarakat.
“Penyelidikan ini sudah mengarah pada upaya memastikan apakah ada unsur tindak pidana atau tidak. Semua kemungkinan kami dalami berdasarkan bukti ilmiah, saksi dan hasil laboratorium,” ucapnya.
Atas insiden maut ini dia menyampaikan bela sungkawa atas tewasnya korban bernama Putri Apriyani. "Kami sampaikan kepada orang tua dan keluarganya untuk berusaha mengungkap kebenaran atas kematiannya." ucapnya.
Diketahui, warga Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kabupaten Indramayu, Jabar digegerkan dengan penemuan mayat perempuan muda di kamar kos, Sabtu (9/8/2025) siang. Korban bernama Putri Apriyani (21), warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Saat ditemukan, terdapat luka bakar di sekujur tubuhnya. Dugaan sementara, korban menjadi korban pembunuhan. Keluarga korban mendesak polisi mengusut tuntas kasus kematian tragis tersebut.
Korban Putri terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada Jumat (8/8/2025) sore, saat meminta agar uang kiriman Rp35 juta dari ibunya yang bekerja sebagai TKW di luar negeri segera diambil.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait