DKM Ash Shiddiq, ujar Dudung, tidak mau mengambil risiko dan mengikuti anjuran dari Pemda KBB untuk tidak dulu menggelar kegiatan yang bisa memicu kerumunan. Hal itu juga sudah disosialisasikan kepada jamaah, warha sekitar, termasuk kalangan ASN di lingkungan Pemda KBB.
"Imbas pandemi Covid-19, tidak sedikit agenda yang sudah jauh-jauh hari disiapkan terpaksa harus dibatalkan. Salah satunya grup shalawatan dari Jakarta yang mempunyai jamaah hampir 10.000 yang tadinya akan melaksanakan kegiatan di sini," ujarnya.
Sejauh ini, aktivitas yang dilakukan di kawasan masjid harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seperti kegiatan salat wajib dan salat Jumat tetap harus menjaga jarak antara jamaah, kemudian jamaah harus memakai masker.
"Semoga saja Covid-19 segera pergi, jadi kegiatan di Ash Shiddiq kembali normal, suasana Ramadhannya kembali terasa," tutur Dudung.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait