BANDUNG, iNews.id - Pandemi Covid-19 memukul ekonomi daerah. Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sektor indutri menjadi salah satu sektor paling terdampak.
Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana menuturkan, pandemi telah menurunkan laju industrialisasi. Salah satu imbasnya, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak terhindarkan.
“Sebanyak 1.276 karyawan terkena PHK, 50.000 yang dirumahkan secara bergilir dan digaji 50 persen,” kata Cellica dalam Webinar Leader Talk iNews bertajuk “Pemulihan Ekonomi Jawa Barat saat New Normal”, Kamis (9/7/2020).
Menurut Cellica menuturkan, terhadap situasi ini, Pemkab Karawang berupaya keras agar PHK tidak terus terjadi. Di sisi lain seiring Adaptasi Kebisaan Baru (new normal) diharapkan sebisa mungkin industri ini dapat kembali berjalan dan mempekerjakan karyawan kembali.
Untuk mendorong agar industri kembali bangkit, Pemkab Karawan melakukan sejumlah langkah. Salah satunya memberikan kelonggaran kewajiban pembayaran pajak.
“Kami mengambil kebijakan penangguhan PBB kawasan industri yang seharusnya 30 September, dimundurkan menjadi jd 31 Desember. Semoga ini dapat meringangkan teman-teman perusahan,” ujarnya.
Kendati sektor industri terpukul, Cellica memastikan tidak berarti keseluruhan ekonomi juga limbung. Sektor pertanian, kata dia, termasuk yang relatif stabil, bahkan meningkat.
Karawang tetap memasok sebagian besar kebutuhan beras di luar daerah, termasuk DKI Jakarta. Dari produksi 1,4 juta ton per tahun, 800.000 ton menyuplai kebutuhan daerah lain.
Karena itu, pada 2021 Pemkab Karawang akan fokus memberikan bantuan pada sektor ini seperti pupuk, alsintan, benih, juga infrastruktur pertanian. Selain itu, sedang dikaji pula stimulus berupa pembebasan PBB bagi lahan pertanian di bawah 1 hektare.
Selain Cellica, Webinar Leader Talk iNews menghadirkan narasumber Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dan pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi. Webinar disiarkan secara langsung melalui akun Youtube Official iNews, iNews Portal, dan laman iNews.id.
Hal senada diungkapkan Ridwan Kamil. Menurut dia, di antara sektor ekonomi yang terdampak, pertanian relatif paling tangguh. Karena itu dia mendorong agar daerah-daerah yang bertumpu pada pertanian menjadikan sektor ini sebagai perhatian, dengan mengadaptasi teknologi.
"Agriculture 4.0 harus mulai diterapkan," kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait