Sambil Menangis Sesegukan, Nia Ramadhani Menyesal Pakai Sabu dan Minta Maaf

JAKARTA, iNews.id - Artis Nia Ramadhani menangis sesegukan sambil mengaku menyesali perbuatannya menggunakan sabu. Istri dari Ardi Bakrie ini juga meminta maaf kepada keluarga dan masyarakat

Penyesalan tersebut disampaikan Nia saat saat konferensi pers kasus narkoba di Mapolres Jakarta Pusat, Sabtu (10/7/2021). 

Melihat sang istri emosional dan menangis sesegukan, Ardi Bakrie yang juga ditetapkan tarsangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba ini, berusaha menenangkan dengan menepuk punggung Nia Ramadhani.

"Saya Nia Ramadhani Bakrie, mengakui yang saya lakukan tidak menjadi sebuah contoh yang terpuji. Saya sebagai manusia, saya sadar, seharusnya saya berikan contoh yang baik bagi anak-anak saya dan orang di sekitar," kata Nia Ramadhani yang mengenakan baju tahanan warna merah bernomor 28, topi, dan masker bermotif.

Nia tampil dengan rambut dicat warna pirang tergerai. Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba bersama sopirnya berinisial ZN.

"Saya berharap, melalui pernyataan saya ini bisa dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya dari semua pihak, orang tua saya, dan seluruh keluarga besar, terutama anak-anak saya, Mikhayla, Mainaka, dan Magika. Saya berjanji akan bersikap kooperatif. Terima kasih untuk semua doa dan dukungan," ujar Nia.

Nia menyampaikan permintaan maaf kepada semua orang yang mengenalnya, termasuk keluarga dan rekan kerja. "Yang saya lakukan tidak menjadi contoh terpuji, saya sadar seharusnya jadi contoh terbaik," tutur artis sinetron itu.

Diketahui, Nia ditangkap di rumahnya, di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penangkapan Nia berasal dari keterangan ZN yang lebih dulu ditangkap. Sementara Ardi Bakrie, baru menyerahkan diri ke Polres Jakpus setelah dihubungi oleh Nia Ramadhani. 

"(Setelah ditangkap) barulah istrinya menghubungi suaminya, pukul 20.00 WIB saudara AAB datang ke Polres Jakpus untuk menyerahkan diri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. 

Editor : Agus Warsudi

Baca Artikel Lainnya di Sini