Sejumlah warga tampak memasangi terpal untuk menutupi atap rumah mereka yang berlubang akibat terjangan angin puting beliung, Sabtu (17/12/2022) sore. (Foto: iNews.id/Fani Ferdiansyah)

GARUT, iNews.id - Jumlah rumah dan bangunan terdampak angin puting beliung di wilayah Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Sabtu (17/12/2022) bertambah. Berdasarkan laporan terbaru, jumlah rumah yang terdampak terjangan angin kencang saat hujan deras itu mencapai 88 unit. 

"Sebanyak 76 rumah dilaporkan rusak ringan, sementara 12 lainnya rusak berat. Lokasi tersebar, yaitu empat Kampung di Desa Malangbong, satu kampung di Desa Cihaurkuning," kata Camat Malangbong Undang Saripudin, Minggu (18/12/2022). 

Dia menjelaskan, saat kejadian pihak terkait telah membantu warga untuk membersihkan material-material atap yang rusak, guna menghindari luka pada warga. Camat Malangbong pun memastikan tidak ada korban luka dari pendataan yang dilakukan. 

"Kami lakukan evakuasi dan pembersihan material yang dianggap membahayakan, selanjutnya monitoring dan pendataan di wilayah terdampak," ujarnya. 

Menurut Undang Saripudin, saat ini kebutuhan mendesak bagi warga yang rumahnya terdampak adalah terpal dan logistik. Bantuan ini sangat diperlukan agar rumah mereka bisa ditempati kembali di musim penghujan ini. 

"Terpal untuk menutup atap rumah warga yang rusak, agar bisa kembali ditempati dikarenakan musim penghujan," ucap Undang Saripudin. 


Sementara itu, warga di Kampung Pasir Kolot RT 01 RW 03, Desa Malangbong, tampak bergotong-royong membersihkan material bangunan rumah mereka yang rusak diterjang puting beliung di Minggu ini. Beberapa dari mereka mengganti genteng-genteng yang rusak akibat hantaman angin puting beliung.

"Saat ini kami gotong-royong secara swadaya membereskan atap rumah yang rusak, ada yang bantu juga dari santri pesantren dan ormas setempat," tutur Dede Saepuloh, warga Kampung Pasir Kolot. 

Dia menambahkan, pihak pemerintah desa dan kecamatan sudah mendata rumah yang rusak akibat puting beliung, "Sudah didata sejak malam tadi, Alhamdulillah ditindaklanjuti langsung," katanya. 


Di tempat berbeda, Arsad (45), warga Kampung Pasar Kolot yang atap rumahnya rusak, menceritakan peristiwa angin puting beliung tersebut. Dia mengaku kaget saat mendengar gemuruh suara angin saat hujan deras terjadi pada sore itu, yang kemudian disertai suara benda benda berjatuhan. 

"Saya sedang istirahat di rumah sama anak, terdengar suara gemuruh angin dan genting berjatuhan dari atap rumah. Saya panik langsung menyelamatkan anak -anak terlebih dahulu, mereka menangis," ujar Arsad. 

Arsad yang mengaku turut ketakutan dengan sigap mengevakuasi anak-anaknya ke tempat yang lebih aman agar tidak tertimpa reruntuhan genteng. Tempat tinggal Arsad dan keluarganya mengalami kerusakan pada bagian atap, untuk sementara ditutupi terpal agar air hujan tak masuk ke dalam rumah. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network