GARUT, iNews.id - Habis gelap terbitlah terang, peribahasa itulah yang cocok bagi Rohimah, asisten rumah tangga (ART) korban penyiksaan di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sepulangnya ke kampung halaman di Kampung Cinangor, Limbangan, Garut, Rohimah langsung mendapatkan berbagai bantuan dari sejumlah pihak.
ART yang sebelumnya mengalami penyiksaan dan penyekapan oleh majikannya di KBB, kini tidak akan bekerja kembali keluar kota. Sikap tersebut berubah lantaran ART ini sudah mendapatkan permodalan untuk wirausaha di kampung halamannya berupa warung sederhana.
Bantuan tersebut disalurkan dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa sarana prasarana warung. Rencananya, Rohimah akan berjualan seblak dan bahan kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya itu, sumbangan juga diberikan kepada anaknya berupa perlengkapan sekolah. Rohimah juga mendapat bantuan lain, yakni perbaikan rumahnya yang sudah dinyatakan tidak layak huni.
Sementara ibu Rohimah sendiri menyampaikan rasa senangnya atas kepulangan Rohimah yang sampai ke rumah. Rohimah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sejumlah pihak yang telah mendukung dan membantunya selama ini.
"Sangat seneng, terima kasih kepada semuanya yang telah ikut membantu," kata Rohimah, Kamis (3/11/2022).
Di bagian lain, Ketua Tim Pokja Responstase Kemensos, Iriani Rahayu Ningsih menyatakan, Kemensos memberikan kebutuhan dasar untuk wirausaha, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Mengenai perbaikan rumah Rohimah, dia mengatakan, sepulang menjenguk Rohimah akan segera melaporkan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti.
"Harapannya, dengan warung sederhana ini ekonomi Ibu Rohimah bisa meningkat dan dia (Rohimah) tidak akan lagi menjadi asisten rumah tangga, akan fokus membuka usaha dan menyekolahkan anaknya," ujar Iriani.
Tidak hanya dari pihak Kemensos, bantuan untuk Rohimah pun mengalir dari berbagai pihak lain, di antaranya dari sejumlah anggota DPRD Kabupaten Garut, Wakil Bupati, pejabat pemerintahan setempat dan masyarakat sekitar.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait