Pertunjukkan tari Layar Sauh, ujar dia, merupakan karya seri Jelajah Negeri Maritim. Judul Layar Sauh merujuk dari istilah dalam dunia perkapalan atau kemaritiman.
“Secara konseptual bermakna menancap agar tidak oleng, menahan agar tidak runtuh. Bentuk karya mengekspresikan bagaimana menyesap laut, meraba pasir, mengentak kaki, menahan desir angin, menggapai debur ombak,” ujarnya.
Perjalanan riset ini, tutur Yanti, telah dilakukan dengan menjelajahi wilayah pesisir dan dunia kemaritiman Indonesia dari bumi Cendrawasih (Papua) hingga Tanah Rencong (Aceh). “Jelajah yang tidak akan pernah selesai sebagai pesona panggung tanpa tepian,” tutur Yanti.
Editor : Agus Warsudi
ISBI Bandung institut seni indonesia kota bandung kemaritiman maritim maritim nusantara masyarakat maritim
Artikel Terkait