BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi rencana pembangunan Bukit Algoritma di Kabupaten Sukabumi. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini berharap proyek yang digadang-gadang bakal menjadi silicon valley Indonesia itu bukan sakadar gimmick.
Kang Emil mengatakan, kawasan silicon valley di wilayah Santa Clara Valley, bagian selatan Bay Area, San Fransisco, Amerika Serikat (AS) bisa berkembang baik karena memiliki tiga faktor pendukung utama.
Ketiga faktor tersebut, yakni berkumpulnya universitas yang di dalamnya terdapat periset, industri pendukung inovasi, dan institusi finansial.
"Kalau tiga poin tadi tidak hadir dalam satu titik, yang namanya istilah silicon valley itu hanya gimmick, branding," kata Kang Emil di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Senin (12/4/2021).
Oleh karena itu, Kang Emil mengingatkan pihak-pihak yang ingin merealisasikan proyek Bukit Algoritma yang menelan investasi hingga Rp18 miliar itu tersebut memikirkan tiga komponen utama itu secara matang.
Selain itu, ujar Kang Emil, agar berhati-hati menggunakan istilah silicon valley. Meski begitu, secara gagasan, Kang Emil mendukung hadirnya pusat riset di Indonesia.
"Tapi kalau bisa membuktikan tiga komponen itu hadir, ada universitas riset, ada industri yang mengambil riset jadi barang atau jadi inovasi, dan ada pembiayaannya atau angel. Niatnya saya respon, saya dukung, tapi hati-hati kepada semua orang yang dikit-dikit bilang mau bikin silicon valley," ujarnya.
Diketahui, rencana menduplikasi konsep silicon valley sempat mengemuka dan akan dibangun di Indonesia. Beberapa lokasi yang sempat digadang-gadang jadi silicon valley Indonesia, antara lain Malang, Yogyakarta, BSD Serpong, hingga Meikarta.
Teranyar, muncul Bukit Algoritma yang dikembangkan perusahaan BUMN konstruksi, PT Amarta Karya (Persero). Pembangunan silicon valley versi Jabar ini diperkirakan menelan investasi hingga 1 miliar Euro atau setara Rp18 triliun.
Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan development, serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan seluas 888 hektare itu.
Pengembangan tahap awal diperkirakan memakan waktu tiga tahun. Bukit Algoritma sendiri masuk ke dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 yang letak persisnya berada di kawasan Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Editor : Agus Warsudi
silicon valley Kabupaten Sukabumi gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil
Artikel Terkait