BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperbaiki manajemen distribusi oksigen antardaerah. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah kelangkaan oksigen yang dikeluhkan masyarakat seiring melonjaknya kasus Covid-19 sebulan terakhir.
Dengan perbaikan manajemen distribusi, diharapkan ketersediaan oksigen khususnya bagi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, aman.
Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, mengatakan, ketersediaan oksigen cair di Jabar sebenarnya memadai. Namun, manajemen distribusi oksigen ke rumah sakit-rumah sakit perlu diperbaiki.
Karena itu, kata Kang Emil, Pemprov Jabar saat ini fokus memperbaiki manajemen distribusi oksigen ke rumah sakit-rumah sakit di Jabar. Pasalnya, ada daerah yang mengalami defisit, tapi ada juga daerah yang surplus oksigen.
"Neraca antardaerah sedang kami perbaiki. Jadi secara provinsi memadai. Kalau ada satu daerah yang mengalami kekurangan, kami ambil dari daerah yang punya keluangan suplai oksigen," kata Kang Emil dalam jumpa pers virtual, Kamis (1/7/2021).
Ridwan Kami pun sudah menginstruksikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana untuk menyusun manajemen suplai oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Jawa Barat.
"Sudah kami tugaskan BUMD di Jabar, yaitu Jasa Sarana sebagai tim yang melakukan manajemen suplai dari oksigen untuk seluruh rumah sakit-rumah sakit di Jabar. Sehingga, kami punya data daerah mana yang kelebihan, daerah mana yang kekurangan, kita bisa subsidi silang melalui manajemen seperti ini," ujar Kang Emil.
Kang Emil mengimbau masyarakat Jabar yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) tidak berlomba-lomba menyimpan stok oksigen.
"Dahulukan (pasien Covid-19 yang dirawat) di rumah sakit yang menurut kajian dokter dia (pasien) perlu menggunakan tabung oksigen (untuk bernapas). Kalau yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain, nanti menimbulkan kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat," tutur Gubernur Jabar.
Diketahui, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) per 30 Juni 2021, ketersediaan oksigen rumah sakit di 20 daerah di Jabar mencapai 108.455.132 liter, sedangkan kebutuhan oksigen sekitar 103.937.438 liter. Sehingga, Jabar surplus 4.517.694 liter oksigen.
Adapun daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan oksigen, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Tasikmalaya.
Editor : Agus Warsudi
agen oksigen kekurangan oksigen Oksigen Tabung Oksigen tabung oksigen medis tabung oksigen langka gubernur jawa barat gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil
Artikel Terkait