Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto Humas Pemprov Jabar).

Kang Emil juga minta panitia kurban menggunakan besek dalam pendistribusian daging. Selain ramah lingkungan, besek dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Saya larang pakai kantong plastik, tapi dari besek atau anyaman bambu. Selain ramah lingkungan penggunaan besek juga akan menghidupkan ekonomi kecil," katanya.

Penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan dalam proses jual-beli hewan kurban. Dia merekomendasikan jual-beli hewan kurban secara daring untuk mencegah kerumunan.

"Jual beli juga harus tanpa sentuhan. Jadi, kalau bisa, belinya sekarang online saja. Syariatnya tercapai, kita juga tidak menyentuh pihak lain. Tradisi ini harus dibangun terlebih dalam situasi Covid-19," ucapnya.

Kang Emil meminta penjualan hewan kurban dilakukan di tempat terbuka dan luas. Selain itu, guna menghindari kerumunan, penyembelihan hewan kurban dilakukan secara bertahap. Sebab, pelaksanaan penyembelihan dapat dilakukan selama empat hari pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah.

"Tolong maksimalkan pemotongan hewan di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) untuk meminimalisir antrean. Memotong hewan kurban tidak harus di hari H bisa di hari H+1 sampai H+3," kata dia.

Selain itu, Kang Emil mengimbau, lanjut usia (lansia) dan anak-anak untuk tidak melaksanakan salat Idul Adha berjamaah karena rawan terinfeksi Covid-19. Pelaksanaan salat Idul Adha harus sesuai dengan syariat Islam dan menerapkan protokol kesehatan.

"Sementara untuk anak-anak dan lansia direkomendasi tidak ikut dulu untuk menjaga kemanaan dan kesehatan," ujar dia.

Berita Lain Bisa Dibaca di Sindonews.com : Anak Belajar di Rumah, Konsentrasi Orang Tua Karier Terpecah


Editor : Faieq Hidayat

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network