BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, Pemda Provinsi Jabar mendukung rencana Pemerintah Kabupaten Ende membangun patung Presiden pertama RI Soekarno di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemda Provinsi Jabar akan mengupayakan dukungan materi dalam pembangunan patung tersebut.
Dukungan tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Ridwan Kamil dengan Bupati Ende Djafar Achmad di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Djafar mengangkat kisah Bung Karno yang diasingkan di Kabupaten Ende dan tiga perempuan hebat asal Jabar yang menemaninya, yakni sang istri Inggit Garnasih; ibu mertuanya Amsi; dan Ratna Djuami yang merupakan anak angkat Bung Karno.
Menurut Djafar, masa-masa pengasingan itu sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia. Sebab, dari sana lah lahir ide pokok Pancasila berdasarkan hasil pemikiran Bung Karno.
"Dulu ketika Bung Karno di Ende, ada tiga wanita asal Jabar yang memberikan peranan penting tak kenal lelah untuk selalu menyemangati," kata Djafar.
Djafar mengemukakan, patung Bung Karno akan dibangun di Puncak Bukit Mega sebagai penghormatan atas jasa Bung Karno. Dia berharap, Pemda Provinsi Jabar mendukung rencana tersebut.
Gayung bersambut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun menyatakan dukungannya. Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Pemda Provinsi Jabar akan mengupayakan dukungan materi dalam pembangunan patung tersebut.
"Mungkin nanti juga akan dikolaborasikan patung Bung Karnonya seperti apa, nanti ada sumbangan dari seluruh masyarakat Jabar di Ende," katanya.
Kang Emil pun menyambut baik konsep yang diusung Pemkab Ende yang menggunakan pendekatan budaya dalam pembangunan patung Bung Karno.
"Ada rencana pelestarian budaya dan juga lomba mirip Bu Inggit dan Bung Karno, saya kira itu sangat baik," ujarnya.
Kang Emil menuturkan, kerja sama dua daerah dengan sejarah panjang terkait perjalanan hidup Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih itu akan membuka wawasan masyarakat tentang Pancasila dari sosok Bung Karno.
"Pada saat Bung Karno di Ende diasingkan selama empat tahun ternyata yang menemaninya adalah tiga warga Jabar, yakni Ibu Inggit, Ibu Amsi, dan Ibu Ratna anak angkatnya," tutur Kang Emil.
Berdasarkan cerita Bupati Ende, kata Kang Emil, ketiganya memiliki peran penting dalam menjaga api perjuangan Bung Karno ketika diasingkan.
"Tiga warga Jabar tersebut menyemangati Bung Karno yang sedang diasingkan dan akhirnya dalam renungannya merumuskan lahirnya kepancasilaan yang akhirnya resmi menjadi sebuah ideologi bangsa. Jadi saya menduga peran di balik layar itulah yang sebenarnya menguatkan lahirnya Pancasila," ucap Gubernur Jabar.
Pertemuan tersebut juga membahas mengenai kegiatan yang akan dilakukan di Jabar tentang peristiwa Bung Karno yang dialami dua daerah ini.
Kang Emil mengatakan, kegiatan seperti itu merupakan bentuk apresiasi pada zaman sekarang demi mengenalkan sejarah Bung Karno kepada anak-anak muda.
"Kalau boleh, coba bikin kaya teater. Kan dulu tentang Bu Inggitnya saja, nah ini bikin teater saat Bung Karno di Ende menceritakan istrinya, mertuanya, dan menyemangati kemudian penggalian mengenai nilai Pancasila," kata Kang Emil.
Ada yang istimewa dalam pertemuan dua kepala daerah tersebut, Kang Emil memberikan hadiah patung kecil Bung Karno kesayangannya untuk Bupati Ende Djafar Achmad.
Rencananya, event untuk menghormati jasa Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih akan dilaksanakan di Bandung pada 2022, salah satunya tentang lomba mirip Ibu Inggit Garnasih.
Editor : Agus Warsudi
bung karno haul bung karno monumen bung karno Patung Bung Karno Kabupaten Ende flores gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil
Artikel Terkait