"Saya mengucapkan terima kasih, wilayah yang gemah ripah repeh rapih ini terwujud dengan kesuburan dan meningkatnya jumlah desa mandiri dari 30-an ke 1.800. Kami mensyukuri dengan menghadirkan apresiasi kepada insan pertanian pangan di Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dadan Hidayat, mengatakan, pada 2022, Jawa Barat bisa menyalip posisi Jawa Tengah dalam pertanian pangan. Faktor penyebabnya, Jawa Barat mampu meningkatkan luas areal panen seluas hampir 58.200 hektare.
"Itu berkolerasi dengan peningkatan produksi. Terjadi peningkatan sebesar 3,5 persen. Tentu, ini disebabkan oleh berbagai faktor, pertama, peningkatan produktivitas. Gubernur Jabar massif merekrut para penyuluh pertanian yang mendampingi para petani di lapangan," kata Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar.
Dadan Hidaya menyatakan, penampingan penyuluh sangat diperlukan karena pembangunan pertanian perlu alih informasi dan teknologi. Jadi terdapat dua faktor menjadi penyebab meningkatnya produksi pangan di Jabar. Pertama karena perluasan areal panen dan yang kedua adalah provitas.
"Produksi beras Jabar mencapai 9,4 juta ton gabah kering giling (GKG) pada 2022. Sedangkan pada 2021 hanya 9,1 juta ton GKG," ujar Dadan Hidayat.
Editor : Agus Warsudi
Pertanian pangan komoditas pertanian dinas pertanian dan pangan Hasil pertanian hasil pertanian petani Inovasi pertanian kementerian pertanian lahan pertanian gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil
Artikel Terkait