"Kami menunda dan membatalkan 11 proyek infrastruktur untuk kepentingan penanganan covid, khususnya penyediaan obat dan vitamin bagi warga yang isoman. Sehingga, banyak yang bisa sembuh dan penularan dapat dikendalikan," ucap Gubernur Jabar.
Kang Emil berharap, perusahaan farmasi bisa secepatnya memasok obat-obatan yang sudah dipesan ke gudang Pemda Provinsi Jabar. Bagi pesanan obat yang sudah masuk lewat aplikasi, dia pun berharap untuk langsung dikirim ke rumah masing-masing pasien Covid-19 yang menjalani isoman.
"Saya berharap obat-obatan bisa masuk secepatnya ke gudang Pemprov Jabar. Setelah itu, sesuai pesanan yang ada di Aplikasi bisa dikirim sampai ke rumahnya," ujarnya.
Selain meluncurkan fitur Isoman, kata Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan beban rumah sakit, mulai dari menyiapkan ruang isolasi terpusat di desa sampai menyediakan pusat pemulihan bagi pasien Covid-19 yang akan sembuh setelah mendapatkan perawatan dan penanganan di rumah sakit.
"Kita melakukan beberapa strategi, pertama kita manfaatkan 5.000 ruang isolasi di desa-desa agar mencegah kasus yang gejala ringan untuk ke rumah sakit," tutur Kang Emil.
"Kedua, kita sudah punya strategi yang namanya pusat pemulihan, yaitu memindahkan pasien yang mau sembuh supaya tidak menunggu 100 persen sembuh di rumah sakit. 20 persen bisa digeser ke hotel atau apartemen yang kita sebut dengan pusat pemulihan," kata Gubernur.
Editor : Agus Warsudi
Isolasi Mandiri gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil pasien covid-19 pasien covid-19 melonjak Covid-19 melonjak Dampak Covid-19 dampak pandemi covid-19
Artikel Terkait