BANDUNG, iNews.id - Jumlah naskah Sunda kuno dapat mencapai puluhan ribu. Namun sayangnya keberadaan naskah tersebut belum terdokumentasi dengan baik dan beberapa di antaranya masih dimiliki oleh perorangan.
“Penelusuran lebih lanjut perlu dilakukan sebab banyak sekali unsur budaya yang bisa digali dan diteliti,” kata Filolog University of Hamburg Dr Dick van der Meij saat menyampaikan kuliah umum di Unpad sebagaimana laporan Kanal Media Unpad, Senin (20/2023).
Dikutip dari laman FIB Unpad, Dick menyampaikan, pengetahuan umum terkait naskah dan isinya perlu ditingkatkan agar khazanah pernaskahan Nusantara tetap lestari dan bermanfaat. Hal ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa Prodi Sastra Sunda untuk mengkaji naskah kuno, khususnya naskah Sunda.
Ini dimungkinkan karena mahasiswa sudah dibekali pengetahuan mengenai aksara Sunda. “Hal tersebut dapat dijadikan modal untuk menelusuri apa saja yang terkandung dalam naskah, terutama naskah Sunda,” ujar Dick.
Untuk melakukan kajian terhadap naskah kuno, Dick menyarankan agar jangan terlalu fokus pada kajian kandungan teks. Ini disebabkan, banyak detail kecil naskah seperti penulisan judul, ornamen-ornamen, catatan pinggir, kolofon, dan lain sebagainya acapkali tidak terlalu diperhatikan.
Detail kecil tersebut sebenarnya bisa diteliti dan ditelusuri lebih lanjut untuk membuka peluang diketahuinya ilmu pengetahuan yang baru. Menurut Dick, detail kecil dalam naskah memegang penting dalam menentukan keaslian dari naskah tersebut.
“Dengan adanya perbedaan penulisan tiap naskah membuka peluang untuk melakukan riset mengenai tulisan-tulisan yang berbeda antara naskah yang satu dengan naskah lainnya,” katanya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait