"Itu fakta memang kehilangan. Angkanya, di atas seribu (eksemplar Alquran). Ya mungkin mereka sangat mencintai Alquran, ingin baca, Alquran-nya bagus, terus mau dibaca mungkin lebih nyaman di rumah," kata Gubernur Jabar.
"Tapi itu (Alquran) properti Masjid Al Jabbar. Kalau mau beli bisa online. Tapi intinya mah selama itu dipakai (dibaca), masih rada reugreug (tenang) yah. Tapi jangan ada hal-hal di luar itu. Tapi tetap kami, itu inventaris masjid," ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menyatakan, masyarakat diimbau tidak membawa pulang properti Masjid Al Jabbar. Karena itu, media harus mengapresiasi penataan yang telah dilakukan. Setelah ditutup dan ditata, Masjid Al Jabbar semakin baik, bersih dan nyaman. Pedagang kaki lima (PKL) diberi tempat yang layak.
"Butuh waktu. Semua itu butuh waktu. Ini juga sama. Ini persis kaya dulu. Setelah diberitakan orang juga berpikir. Mungkin gak negatif ya (mencuri), karena gak dikasih tau aja. Karena bergeletakan (terus dibawa pulang). Kami meminta masyarakat mengembalikan kembali Alquran milik Masjid Al Jabbar," ujar Ridwan Kamil.
Editor : Agus Warsudi
wakaf alquran alquran baca alquran dkm al jabbar Masjid Al Jabbar Masjid Raya Al Jabbar gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil
Artikel Terkait