Saat orang mengetahui dirinya tidak bisa membaca atau menulis, mereka mengira Oliver tidak bisa melakukan apa-apa. "Tapi itu (disleksia) sebenarnya hanya berlaku saat saya diminta membaca papan tanda. Saya tidak bisa," ujar Oliver Chadwick.
Selama belajar di SMA Ralph Allen School, tutur Oliver, sebagian besar mata pelajaran diserap dengan mendengarkan perkataan guru. Selain itu, Oliver memiliki asisten pengajar untuk beberapa mata pelajaran.
Oliver juga memiliki ruang ujian khusus. Dalam ruangan itu memungkinkan dia dapat mendiktekan jawabannya kepada juru tulis. Saat ujian pun, dia tak merasa cemas. Baginya, tak ada gunanya dia merasa tertekan.
"Saya selalu tenang, karena selalu ada yang lupa saya jawab. Tapi saya harus menerimanya dan move on," tutur Oliver Chandwick.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait