INDRAMAYU, iNews.id - Sebanyak 615 orang diamankan Polres Indramayu dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) 2023. Ratusan orang yang diamankan itu terdiri atas preman, pelaku kejahatan jalanan, judi, prostitusi, dan penjual minuman keras (miras).
Operasi Pekat Lodaya 2023 itu digelar selama 10 hari, 13 sampai 22 Maret 2023. Tujuan operasi ini adalah dalam rangka untuk cipta kondisi menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah dan pra-Operasi Ketupat Lodaya 2023.
Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar mengatakan, dari 615 orang yang diamankan itu, 46 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka kasus perjudian, premanisme, kejahatan jalanan, dan prostitusi dengan jumlah laporan kepolisian (LP) 33.
"Kemudian, petugas juga menetapkan 35 orang sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba. Sedangkan 534 orang dilakukan pembinaan," kata Kapolres Indramayu.
Mereka yang dibina, ujar AKBP M Fahri Siregar, adalah para pengamen, gelandangan, juru parkir liar, dan lainnya. "Kami berkoordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Sosial Indramayu untuk pendataan dan pembinaan," ujar AKBP M Fahri Siregar.
Selain mengamankan para pelaku yang kerap meresahkan masyarakat, tutur Kapolres Indramayu, hasil Operasi Pekat Lodaya 2023, petugas Polres Indramayu juga telah menyita barang bukti berupa 8 unit sepeda motor, dan 17 handphone.
Kemudian, tiga senjata tajam, sabu 94,84 gram, ganja 61,31 gram, obat terlarang 26.187 butir, psikotropika 106 butir, minum keras (miras) pabrikan 17.120 botol, ciu 2.350 liter, tuak 1.140 liter, 19 buku rekap perjudian, 5 kartu remi, 35 kenalpot bising, uang tunai Rp5.019.500, dan 105 barang bukti lain.
"Operasi yang kami lakukan ini dalam rangka untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dan cipta kondisi pada bulan Ramadhan," tutur Kapolres Indramayu.
Editor : Agus Warsudi
indramayu Kabupaten Indramayu polres indramayu aksi premanisme aksi preman Operasi premanisme penangkapan preman pengangkapan preman polisi razia preman preman
Artikel Terkait