Emak-emak korban arisan bodong melapor ke POlres Indramayu. (FOTO: ANDRIAN SUPENDI)

INDRAMAYU, iNews.id - Ratusan emak-emak atau ibu-ibu di Kabupaten Indramayu menjadi korban arisan bodong. Sekitar 12 korban mendatangi Mapolres Indramayu untuk melaporkan pengelola arisan berinisial YN yang diduga membawa lari uang para korban.

Diketahui, YN merupakan warga Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Salah satu korban, Uun Kuniasih (44) mengatakan, total ada 178 orang yang menjadi korban arisan bodong tersebut.

"Korbannya berasal dari dua desa, yaitu Desa Cangkingan dan Desa Jayalaksana, Kecamatan Kedokanbunder," ujar dia, kepada MNC Portal Indonesia (MPI), di Mapolres Indramayu, Senin (31/1/2023).

Adapun, Uun menyampaikan, kerugian yang dialami para korban arisan bodong itu berbeda-beda, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah.

"Kerugiannya beda-beda, soalnya ada yang ikut arisan mingguan dan ada juga yang ikut arisan bulanan. Bahkan ada juga yang ikut dua-duanya," ujar dia.

Uun mengaku, dia sendiri mengikuti dua jenis arisan, yaitu mingguan dan bulanan. Adapun total kerugian yang dia alami sebesar Rp150 juta. "Saya ruginya banyak, karena saya ikut arisannya juga banyak," ucap dia.

Uun menyatakan, dia dan para korban lainnya tidak berharap uang mereka bisa kembali. Asalkan, pelaku yang saat ini tidak diketahui keberadaannya itu bisa segera ditemukan dan ditangkap oleh pihak kepolisian.

"Walaupun uang kami tidak kembali juga tidak masalah, asalkan pelaku ketangkap dan bisa dijebloskan ke penjara," harap dia.

Di tempat yang sama, Lurah Desa Cangkingan, Ukrodi, membenarkan jika pengelola arisan yang diduga bodong itu merupakan warganya. Namun, pihaknya mengaku, hingga saat ini wanita berinisial YN tersebut tidak diketahui dimana keberadaannya.

"Keberadaan YN sendiri yang jelas saat ini sudah tidak ada di tempat. Bahkan suami dan anak-anaknya pun juga sama tidak ada di tempat," terang dia.

Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan. Saat ini, identitas pengelola arisan yang diduga bodong itu pun sudah berhasil diketahui oleh aparat kepolisian.

"Kita masih menunggu masyarakat melaporkan kejadian ini. Dan kita akan terus lakukan tahap lidik, apabila nanti ditemukan unsur pidana tentunya kita akan proses naik ke penyelidikan," kata Kapolres Indramayu.

Sampai saat ini, AKBP M Fahri Siregar menambahkan, jumlah kerugian yang sudah terdata dari 40 korban sekitar Rp700 juta. "Tapi modus operandi dan sebagainya kita masih dalam tahap penyelidikan," ucapnya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network