Peternakan ayam. (Foto : Antara)

Kondisi serupa juga dialami oleh warga lain. Seperti Miftah (50), peternak ayam petelur. Dia juga mengalami kerugian jutaan rupiah. "Ayam saya yang mati ada sekitar 150 ekor. Warga lain di sini juga banyak yang mengalami kejadian yang sama," kata Miftah. 

Sementara itu Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB Wiwin Apriyanti mengatakan, kematian ratusan ayam tersebut bukan disebabkan karena flu burung melainkan karena Newcastle Disease (ND) atau Tetelo.

"Kami sudah ambil sampel dari beberapa ternak, saat dilakukan rapid test hasilnya negatif flu burung. Tapi gejalanya mengarah ke Tetelo. Sebaiknya peternak meningkatkan bio security seperti perbaikan sanitasi, vaksiniasi, hingga disinfeksi," kata Wiwin.


Editor : Agus Warsudi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network