BANDUNG, iNews.id - DPRD Kota Bandung menilai Wali Kota Bandung Ridwan Kamil lemah dalam melakukan pengawasan dan pendampingan, proyek pembangunan perumahan di kawasan Bandung timur hingga mengakibatkan banjir di wilayah tersebut. Seperti diketahui, proyek perumahan yang berlangsung di kawasan Bandung timur mengakibatkan puluhan rumah warga di sekitar lokasi terendam banjir pada Selasa, 14 November 2017 malam. Peristiwa banjir ini diduga akibat pembangunan drinase yang dilakukan pengembang asal-asalan.
Anggota komisi B, DPRD Kota Bandung, Tedi Rusmawan mengatakan peristiwa banjir yang terjadi pada Selasa malam di kawasan RW 02, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage merupakan yang pertama kali terjadi setelah adanya proyek pembangunan kawasan perumahan di daerah tersebut. Menurut dia, Pemerintah Kota Bandung tidak serius dalam melakukan pengawasan dan pendampingan dalam proyek perumahan itu.
Dia menjelaskan lemahnya pengawasan itu mengakibatkan sekitar 50 rumah warga terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. "Banjir ini dampak dari pembangunan perumahan di kawasan tersebut. Hingga tadi pagi masih ada airnya. Ini dampak dari pembangunan drainase masih jauh dari yang diharapkan," kata Tedi di Gedung DPRD kota Bandung, Rabu (15/11/2017).
Menurut dia, pembangunan drainase di kawasan itu dilakukan berkelok-kelok, tidak dilakukan lurus dari barat ke timur menuju Sungai Cinambo. Selain itu, urugan tanah yang dilakukan pengembang juga dinilai membahayakan dan menjadi penyebab banjir.
"Urugan tanah perumahan ini tingginya hampir sama dengan genting rumah warga. Kami berharap, pemkot serius untuk melakukan pendampingan dan pengawasan. Sehingga, tidak terjadi kelalaian dalam upaya pembanguanan perumahan ini," ungkap dia.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan segera memanggil pihak terkait untuk membahas persoalan banjir yang terjadi di kawasan RW 02, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandungbyangbterjadi pada Selasa, 14 November 2017 malam.
Emil membatah jika pengawasan dan pendampingan yang dilakukan Pemkot tidak maksimal. Menurut dia, pembanguanan perumahan di kawasan Bandung Timur hingga berdampak pada banjir dan merendam puluhan rumah di kawasan tersebut hanya masalah teknis.
"Ini hanya masalah teknis saja. Pengembang tidak diantisipasi apakah urugannya dapat menyerap air apa tidak. Tapi, minggu depan akan dirapatkan untuk ditegur pengembangnya," kata Emil di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu(15/11/2017).
Emil berharap, seluruh pengembang yang sedang mengerjakan proyek pembangunan untuk selalu memperhatikan dampak antara agar kejadian banjir yang melanda rumah warga sekitar tidak terulang. "Saya kan insinyur. Jadi tahu masalah teknisnya. Ini namanya dampak antara yang tidak diantisipasi pengembang, sehingga terjadi banjir," ungkap dia.
Editor : Muhammad Saiful Hadi
Artikel Terkait