Selama periode Januari hingga Juli 2023 ini, kata dia, Purwakarta mengalami surplus di angka 63.000 ton, sementara kebutuhan masyarakat hanya diangka 58.000 ton. Bulan Juli 2023 lalu, surplus kisaran 8.000 ton dari kebutuhan 7.000 ton.
"Artinya produksinya bisa mencapai 15.000 ton, ini adalah prestasi yang luar biasa kita harus bersyukur kita ucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam hal ini adalah para petani yang tetap semangat beserta seluruh stakeholder terutama dinas pertanian camat dan kepala desa," kata Anne.
Di sisi lain, dia juga mengatakan, adanya catatan pada sistem perputaran hasil panen yang belum maksimal. Sepertu masalah hasil produksi padi di Purwakarta yang dikemas diluar Purwakarta, terus dibeli lagi oleh warga Purwakarta. Hal itu yang harus di perbaiki.
"Artinya masih ada beberapa kelemahan dari sistem kita, seperti yang sampaikan oleh pak kades karena di Purwakarta belum ada unit penampungan, tetapi saya lihat dari beberapa desa sudah punya lumbung itu bisa digunakan sebagai stok untuk penampungan produksi hasil panen," ujar dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait